Halaman

Kamis, 24 Oktober 2013

Qurban Keroyokan Jilid II

Sukses dengan Qurban Keroyokan jilid I, divisi ayo sedekah palu kembali mengadakan kegiatan yang sama. Jika dulunya hanya di satu tempat, tahun ini tebar Qurban Keroyokan berhasil direalisasikan di dua lokasi yang berbeda. Uwe tumbu (Pemukiman tempat pembuangan sampah akhir) dan Kec. Lindu (lokasi minoritas muslim). Sebelumnya, kami berencana menyalurkan daging qurban di tiga tempat, selain lindu dan uwe tumbu, salena juga menjadi tujuan penyaluran kami, bekerjasama dengan yayasan husnayain. Eksekusi dilakukan di tempat pemotongan hewan, setelah semuanya selesai barulah tebar qurban kami mulai.

Hari pertama, daging qurban keroyokan disalurkan untuk para kaum dhuafa di pemukiman tempat pembuangan sampah akhir, sejak pagi mereka telah menunggu. Penyaluran agak sedikit terlambat dikarenakan beberapa alasan teknis. Berdasarkan data yang telah kami himpun jauh-jauh hari sebelumnya, terdapat kurang lebih 65 KK yang bermukim di lokasi tersebut. Paket daging qurban sengaja kami genapkan menjadi 70 kantong, untuk beberapa KK yang belum terdata. Sementara sisa daging qurban, selebihnya kami tebar ke beberapa keluarga yang kurang mampu di kota palu. 

Hari berikutnya tebar qurban ke kecamatan lindu, kabupaten sigi. Tepat jam 13.00 wita kami berangkat, jumlah KK yang kami miliki berjumlah 96 KK, dan lagi-lagi kami melebihkan jatah paket daging dari jumlah kepala keluarga yang kami data. Mengingat masih adanya keluarga muslim di seberang danau yang tidak sempat kami data secara langsung. Selain itu, paket daging qurban juga di salurkan ke beberapa keluarga yang kurang mampu di kec. Gumbasa tepatnya di desa pakuli, melalui bantuan kepala desa pakuli. Alhamdulillah semua terealisasi dengan baik. Terimakasih kepada para shohibul qurban yang telah mempercayai kami sebagai penyalur melalui program Qurban Keroyokan. Semoga Allah membalas segala kebaikan dengan sebaik-baik balasan. Aamiin Yaa Rabbal ‘alamiin.






































Rabu, 23 Oktober 2013

Selasa Ceria di Desa Salua

Pagi itu, tak seperti biasanya, Rumah Dua Jari telah ramai oleh para pejuang sedekah. Kami berkumpul sepagi mungkin karena akan berangkat bersama menuju desa Salua. Desa Salua, adalah desa yang beberapa hari lalu porak-poranda diterjang banjir bandang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Hanya saja, banjir bandang yang melanda secara tiba-tiba membuat para warga trauma, tak terkecuali anak-anak. 

Teriknya sinar matahari tak menyulutkan langkah kami. Saat kami tiba, suasana pedesaan menyapa dengan hangat, tampak batangan pohon masih berserekan di pinggir-pinggir jalan, berlumpur, sisa-sisa banjir bandang. Terlihat aktivitas para warga mulai normal seperti biasa. Kami harus minta izin karena akan melakukan kegiatan bermain dengan anak-anak pasca bencana. Beberapa rekan kami sibuk audiensi dengan beberapa orang penting disana. Setelah bolak balik dan meminta izin pada pak RT. Kami pamit sejenak untuk melaksanakan sholat dzuhur di masjid desa itu. 

Usai sholat dzuhur, kami pun bergegas menuju sekolah yang menjadi tempat kegiatan bermain kami. Ternyata, anak-anak telah ramai berkumpul di lapangan sekolah. Dibantu satu orang guru sekolah dasar itu, permainan pun dimulai. 

Anak-anak sangat menikmati kegiatan ini, rasa senang benar-benar terlihat dari raut wajah mereka saat mereka tertawa lepas. Terlebih lagi saat ada yang diberi hadiah karena telah berani maju unjuk gigi bersama kakak-kakak Rumah Dua Jari, karena semua ingin juga mendapatkan hadiah, saat salah satu pengisi permainan menantang keberanian mereka, hampir semua anak mengacungkan telunjuknya. Seru. Permainan pun diakhiri dengan membagi-bagikan bingkisan lucu ke mereka. Kami bahagia bisa melihat mereka tersenyum.

Selain bermain dan berbagi bingkisan-bingkisan lucu. Kami juga menyalurkan paket pendidikan kepada 11 anak yang rumahnya rusak parah akibat bencana banjir. 11 anak tersebut dipilih atas rekomendasi kepala desa dan beberapa rekan RDJ yang sebelumnya sudah melakukan survey di desa tersebut. Hanya ada 11 rumah rusak parah, sementara yang lain rusak ringan. 

Ini dia nih foto kegiatan kami di Desa Salua:




















RECENT POST..